artikel jejaring sosial

Jumat, 6 Januari 2012 | 19:53 WIB

Dibohongi Via Facebook

Kenal di FB, Bu Guru Dinodai TNI Gadungan

Tuban, Wartakotalive.com

Berkenalan di jejaring sosial Facebook, Arman Setyadi (19), berhasil memikat SK (25), seorang guru di Tuban, Jawa Timur. Keduanya sempat menginap dua malam di Parangtritis, Bantul, DIY, saat merayakan pergantian tahun lalu. Tentu saja, keduanya berbuat layaknya suami istri.

Kini, Arman yang mengaku dan berpenampilan layaknya anggota TNI itu ditahan atas laporan orangtua SK. Pria warga Gadungan Kepoh, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, termasuk mengaku sebagai anggota TNI.

SK mengenal Arman lewat jejaring sosial Facebook. Di akunnya, Arman mengaku anggota TNI dengan tugas dinas di Yogyakarta. Agar meyakinkan, foto profilnya juga berseragam lengkap layaknya TNI Angkatan Darat didukung riwayat pendidikan di dunia militer.

Setelah sebulan berkenalan keduanya makin akrab. Bahkan SK nekat ke Yogyakarta pada malam pergantian Tahun Baru 2012 untuk menemui Arman. Keduanya berjanji bertemu di Pantai Parangtritis. Keduanya pun menjalin asmara dan menginap dua malam di hotel.

Saat SK kembali ke Tuban, Arman mengantarkannya sampai rumah dengan berseragam lengkap seperti TNI AD yang sedang berdinas. Penyamaran Arman terbongkar saat orangtua SK memintanya melapor ke Komando Rayon Militer (Koramil) Plumpang.

Dari situlah orangtua SK mulai curiga, karena Arman terkesan enggan dan berusaha ngeles. Akhirnya, orangtua SK memanggil salah seorang anggota TNI yang berdinas di Koramil Plumpang untuk datang ke rumahnya.

Dari situlah terungkap bahwa Arman hanyalah TNI gadungan. Pemuda yang baru lulus dari SMK Pelayaran itu pun diserahkan ke polisi pada Kamis malam kemarin, dan diperiksa intensif hingga saat ini.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris Budi Santoso, Jumat (6/1/2012) sore, menjelaskan, seragam dinas TNI AD lengkap dengan sepatu dan baret dibeli Arman dari toko di Yogyakarta. Arman masih terobsesi jadi anggota TNI setelah tidak lulus tes masuk TNI pada 2011 lalu.

Dia menyamar TNI berpangkat sersan satu untuk mencari mangsa melalui jejaring sosial. “Dalam identitas di Facebook, Arman memasang foto profil bernama Leo Narman De Cappiero dengan seragam TNI lengkap dan pangkat serta riwayat pendidikan militer fiktif,” kata Budi. (kompas.com)

 

 

Senin, 24 Oktober 2011 | 09:43 WIB

Situs Jejaring Sosial Pengaruhi Kehidupan Sosial Seseorang

Situs jejaring sosial ternyata berpotensi mengubah otak serta kehidupan sosial manusia, sebuah penelitian menunjukkannya.

Ini terlihat dari hasil penelitian ilmuwan dari University College, London. Mereka menemukan adanya hubungan langsung antara jumlah teman di jejaring sosial dengan ukuran di beberapa bagian otak.

“Kami telah menemukan beberapa daerah otak yang tampaknya berhubungan dengan jumlah teman yang kita miliki baik di dunia nyata dan dunia maya” jelas salah satu peneliti Dr Ryota Kanai.

Menurut Kanai, salah satu wilayah yang terlibat adalah amigdala, yang berhubungan dengan memori dan tanggapan emosional.

Ini terlihat pula pada penelitian sebelumnya yang telah menunjukkan hubungan antara volume daerah abu-abu di amigdala dengan ukuran dan kompleksitas jaringan dunia nyata sosial seseorang.

Meskipun demikian peneliti masih mempertanyakan apakah perubahan pada otak ini murni karena faktor memakai jejaring sosial di Internet atau volume otak seseorang yang besar memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik.

“Penelitian ini akan membantu kita memahami bagaimana interaksi kita dengan dunia melalui mediasi jejaring sosial. Kami juga bermaksud mengetahui efek internet terhadap otak secara langsung” tambah pemimpin penelitian Profesor Geraint Rees.(fen/sehatnews)

 

Melalui jejaring sosial pemerintah bisa jatuh

14 Dec 2011

JAKARTA (Pos Kota) -Media sosial seperti facebook, twitter dar liannya berpengaruh terhadap demokratisasi di sebuah negara. “Bahkan media sosial bisa menjatuhkan pemerintahan,” kata Wakil Presiden Boediono.

Dalam pembukaan Konferensi Media Islam Internasional ke-2 di Jakarta, Boediono mengatakan bahwa apa yang disampaikan adalah pengalaman di Indonesia.

“Media sosial bermanfaat besar bagi masyarakat. Praktik demokrasi di Indonesiatelah diperkaya oleh perkembangan media jejaring sosial,” tambahnya. “Melalui jejaring sosial orang bebas berekspresi, berbicara, terma; suk, mengkritik langsung pe* merintah.”

Menteri Agama Suryadhiir ma Ali dalam pidatonya menyatakan, konferensi ini sangat, penting untuk menjelaskan kepada dunia, bahwa Islam adalah agama damai. Karena itu peran media termasuk me-. dia sosial sangat penting da-, lam menyebarkan ajaran Islam yang moderat, (johara/us)

 

 

 

2 komentar di “artikel jejaring sosial

Tinggalkan Balasan ke lintangasmara Batalkan balasan